PERLU ADA PENATAAN DI SEPANJANG SUNGAI CITARUM

29-03-2010 / KOMISI V

 

Kecamatan Teluk Jambe, Karawang Barat, Jawa Barat, sudah menjadi langganan banjir sejak 6 tahun yang lalu ketika banyak berdiri komplek-komplek perumahan yang dibangun di bawah tanggul sungai Citarum. Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi V DPR, Joseph Umar Hadi (F-PDI Perjuangan) dalam kunjungan lapangan Komisi V DPR ke Jatiluhur dan Kawarang Barat, Jawa Barat, Jum’at (26/3).

“Begitu air sungai Citarum melimpah sedikit pun, itu sudah banjir, otomatis pemukiman yang berada di sebelah kiri dan kanan sungai Citarum akan terkena banjir,” kata Joseph.

Menurut Joseph, banjir ini sesuatu yang tidak bisa dihindarkan karena memang struktur alam dimana perumahan dan pemukiman di seluruh Kecamatan Teluk Jambe ini sangat beresiko terhadap meluapnya air sungai Citarum. Apalagi dalam kondisi cuaca ekstrim yang kita jumpai dimana memang air tertumpah sedemikian besar sehingga bendungan Cirata, Saguling dan Jatiluhur itu sudah melebihi kapasitas kemampuan yang ada.

Menurut keterangan yang diperoleh Komisi V DPR, kemampuan batas maksimum bendungan Jatiluhur adalah 107 m3, yang telah melampaui batas maksimum menjadi 108 m3. Maka menurut Joseph, secara alami air tentu akan melimpah keluar. “Mau tidak mau air harus dikeluarkan dari Bendungan Jatiluhur secara alami, dan itu berakibat pada muara sungai Citarum,” ujar Joseph.

Oleh karena itu, jelas Joseph, kita harus melakukan satu pengkajian, apakah melimpahnya volume air di tiga bendung ini dikarenakan curah hujan yang tinggi atau karena memang kemampuan bendungan tersebut yang semakin hari kapasitasnya semakin berkurang.

Joseph menambahkan, jika kita melihat persoalan banjir mulai dari satu daerah aliran sungai yang terintegrasi sampai dengan muara sungai Citarum, maka jelas sekali bahwa ini sebenarnya sebuah kondisi yang kemungkinan besar akan terulang di masa-masa yang akan datang.

Persoalan banjir ini menurut Joseph merupakan persoalan nasional dan bukan persoalan lokal karena tidak hanya menyangkut kondisi bendungan yang ada, tetapi juga karena kondisi area yang semakin parah, dan juga semakin tingginya pemukiman dan perumahan. Karena apapun yang namanya bencana itu tetap merupakan bencana yang menjadi perhatian kita semua, ujarnya.

 Dalam kunjungan tersebut, Joseph mengatakan, pemerintah harus mengambil alih penanganan korban bencana banjir ini, baik dari segi kesehatan, pendidikan dan infrastruktur kedepannya. Yang jelas, kata Joseph, masalah kesehatan dan pendidikan harus segera diatasi. Masalah darurat harus segera diselesaikan terlebih dahulu, terutama menyangkut keselamatan jiwa dari masyarakat yang terkena musibah banjir, itu harus segera, ujarnya.

Ia berharap kedepannya pemerintah harus segera memikirkan agar bencana banjir ini tidak terjadi lagi dan bagaimana pemukiman-pemukiman disepanjang aliran sungai Citarum ini dapat diantisipasi agar tidak terulang lagi.

Sementara itu seorang warga yang terkena banjir mengakui, memang setiap tahun wilayah pemukimannya terkena banjir. Menurutnya, selama enam tahun tinggal di wilayah tersebut selalu terkena bencana banjir.

           Ia juga manambahkan, bencana banjir ini lebih disebabkan oleh kondisi sungai Citarum yang sudah sangat dangkal. “Jadi begitu air dari bendungan Jatiluhur mengalir, otomatis sungai Citarum yang berdekatan dengan perumahan ini cepat sekali meluapnya, yang akhirnya banyak barang-barang tertinggal di dalam komplek perumahan tersebut,” katanya.(iw)

BERITA TERKAIT
Biaya Transportasi Tinggi, Komisi V Dorong Desain Ulang Integrasi Moda Transportasi
06-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras berpandangan tingginya biaya transportasi yang dialami masyarakat...
Zero ODOL Berlaku 2027, Syafiuddin Minta Pemerintah Lakukan Sosialisasi Masif
05-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Syafiuddin, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan penerapan zero Over Dimension Over Loading...
Saadiah Tegaskan Pentingnya Ketahanan Air di Wilayah Kepulauan
04-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Saadiah Uluputty melakukan kunjungan kerja ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Sabtu...
Jembatan Pulau Balang yang Akan Jadi Rest Area Harus Fokus Pada Keselamatan
30-07-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, IKN – Jembatan Pulau Balang di Penajam Paser Utara (PPU), yang menjadi penghubung vital antara Kota Balikpapan dan Kawasan...